Pengertian dari Cyber Sabotage and Extortion adalah Kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan,
perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau
sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet. Biasanya
kejahatan ini dilakukan dengan menyusupkan suatu logic bomb, virus
komputer ataupun suatu program tertentu, sehingga data, program komputer
atau sistem jaringan komputer tidak dapat digunakan, tidak berjalan
sebagaimana mestinya, atau berjalan sebagaimana yang dikehendaki oleh
pelaku. Dalam beberapa kasus setelah hal tersebut terjadi, maka pelaku
kejahatan tersebut menawarkan diri kepada korban untuk memperbaiki data,
program komputer atau sistem jaringan komputer yang telah disabotase
tersebut, tentunya dengan bayaran tertentu. Kejahatan ini sering disebut
sebagai cyberterrorism.
Beberapa
waktu terakhir, banyak bermunculan tentang Antivirus Palsu yang bisa
berbahaya jika terinstal di komputer. Penyebaran virus saat ini sudah
mengalami banyak perubahan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
terutama dari metode penyebaran yang saat ini sudah tidak hanya
memanfaatkan piranti removable media seperti USB Flash atau HDD
eksternal.
Antivirus palsu adalah malware yang menyamarkan dirinya
sebagai program keamanan seperti antivirus. Antivirus palsu dirancang
untuk menakut-nakuti user dengan menampilkan peringatan palsu yang
menginformasikan bahwa komputer terinfeksi program berbahaya, biasanya
sering terjadi ketika sedang menggunakan komputer atau sedang browsing
lalu muncul iklan pop up tentang software antivirus yang menyatakan
bahwa komputer anda telah terinfeksi virus dan kemudian anda
diperintahkan untuk men-download software tertentu.
Penyebaran antivirus
palsu ini dilakukan dengan sengaja dan secara otomatis apabila seorang
user yang tanpa sengaja men-download sebuah program yang apabila program
tersebut kemudian dijalankan antivirus palsu akan langsung aktif di
komputernya, sehingga menyebabkan program komputer tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Antivirus palsu biasanya bersifat trial sehingga
untuk mendapatkan versi Full, user harus melakukan registrasi dengan
mengirimkan sejumlah uang ke alamat yang sudah ditentukan. Kejahatan
seperti ini termasuk ke dalam jenis kejahatan Cyber Sabotage and Extortion yaitu dimana kejahatan dengan melakukan atau membuat gangguan,
perusakan, penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau
sistem jaringan komputer dengan menyusupkan suatu logic bomb, virus
komputer ataupun suatu program tertentu, sehingga data, program komputer
atau sistem jaringan komputer tidak dapat digunakan, tidak berjalan
sebagaimana mestinya.
Sebagai
contoh kasus penyebaran virus dengan sengaja adalah kasus cybercrime
yang terjadi pada bulan Juli 2009, dimana salah satu jejaring social
yang sedang naik pamor di masyakarat yaitu Twitter menjadi media infeksi
modifikasi New Koobface, worm yang mampu membajak akun Twitter dan
menular melalui postingannya, dan menjangkiti semua follower.
Bukan
hanya Twitter, pada Agustus 2009 penjahat cyber melakukan aksinya dengan
mengiklankan video erotis, dan ketika pengguna mengkliknya, maka
otomatis akan mengunduh software antivirus palsu seperti Trojan-Downloader.Win32.Banload.sco.
Koobface juga memberi link ke program antivirus palsu seperti XP
Antivirus dan Antivirus 2009. Program spyware tersebut juga mengandung
kode worm. Semua kasus ini hanya sebagian dari sekian banyak kasus
penyebaran malware di jejaring sosial. Menurut seorang peneliti senior
dari Fortinet FortiGuard Labs di Sunnyvale, California bernama Raul
Alvarez, ”Saat ini muncul berbagai macam antivirus palsu yang tersebar
dan menawarkan diri untuk diunduh secara gratis maupun berbayar.
Rata-rata antivirus palsu tersebut menggunakan variasi, style dan nama
yang berbeda-beda. Namun, terdapat hal lain yang dapat membedakan
antivirus palsu tersebut dengan yang asli, antivirus palsu tersebut
rata-rata akan menawarkan jasa scanning otomatis ke perangkat
penggunanya dan di akhir tugasnya, software tersebut akan memberitahukan
bahwa perangkat penggunanya telah terinfeksi oleh virus atau malware”.
Raul Alvarez menyarankan agar pengguna PC yang telah terinfeksi
perangkatnya oleh antivirus palsu untuk menggunakan software yang asli
dan melakukan scanning secara menyeluruh. Setelah itu diharapkan untuk
melakukan reboot dan masuk ke dalam safe mode dan memulai scanning
sekali lagi.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar